Jogja dengan segala sensasi dan keindahannya memang tidak ada habisnya. Namun sayang orang yang datang kemari masih terjebak dalam paradigma ke Jogja itu ya malioboro, keraton, borobudur dan prambanan. Well, kalo mau lebih asyik ya datangi tempat lain donk. Baiklah saya akan kasih contoh tempat yang harus dikunjungi di Jogja lainnya.
Bertepatan dengan kedatangan teman saya yang baru saja menempuh S2 di Perancis. Aku memberikan alternatif wisata lain di Jogja yang cukup menantang. Pertama, aku mengajak dia ke Goa Cerme. Goa Cerme ini cukup unik dari segi kawasan, kawasan wisata dari parkir sampai mulut Goa merupakan kawansan Kabupaten Bantul, sedangkan Goanya sendiri masuk kawasan Gunung Kidul. Jadi kita masuk dari Bantul keluarnya di Gunung Kidul, begitu kata pemandunya. Menuju kesini tidaklah susah, karena penunjuk jalannya dah tersedia dari Jalan Imogiri Timur sampe ke parkiran Goa Cerme. Gampangnya sih kamu dari terminal Giwangan terus aja ke selatan ikuti petunjuk jalannya yang ijo-ijo itu. Goa Cerme bisa didatangi menggunakan mobil, motor dan bus. Cuma kalau naik bus harus nyambung sama kendaraan lain dari parkiran bus.
Persiapan yang harus dibawa saat akan ke Goa Cerme adalah baju ganti, sendal, senter, helm mandor (helm topi). Kalau gak bawa gak papa, disana disewakan dan dijual juga keperluan masuk sana. Kesalahan saya kemaren adalah saya gak bawa baju ganti, helm mandor, sendal dan senter atau dengan kata lain saya gak tau sebelumnya harus gimana. Hahahahaha. Memasuki kawasan Goa Cerme diwajibkan membayar Rp 2.250,- itu sudah termasuk asuransi. Nah kalo mau telusur Goa kita harus sewa pemandu yang harganya Rp 30.000,-/1-15 orang. Jika lebih dari 15 orang maka dikenakan biaya Rp 2.000,-/orang. Jika akhir pekan konon katanya ada tambahan retribusi dari pemda Gunung Kidul sekitar Rp 3.000,-.
Goa Cerme ini panjangnya 1200 meter tanpa ada penerangan apapun, dengan aliran air dari mata air yang kedalamannya cukup bervariasi, yang terdalam sekitar dari telapak kaki sampai pusar orang dewasa. Kalau kesini rame-rame mungkin biasa aja. Tapi kalau cuma berdua+pemandu rasanya fun and scary gitu deh. Deg-degan terus bawaannya, antara mau balik aja sama mau lanjut itu terus menghantui. Hahahaha. Keindahan goa ini terletak pada stalagtitnya yang jika terkena sinar langsung berkilauan bagai berlian, rasa ngeri yang suka muncul mendadak dan sejarah yang terdapat dalam goa ini pun menambahkan daya tariknya. Disini terdapat tiga mata air yang dianggap keramat serta dua tempat pertemuan masa lalu yang juga dianggap keramat. Mata air pertama disebut mata air zam-zam, katanya sih khasiat e mirip-mirip cuma saya gak tau juga. Dua mata air lainnya aku lupa namanya tapi ya dianggap memiliki khasiat-khasiat khusus. Nanti dalam perjalanan pemandu akan memberi tahu tempat yang dianggap keramat, pertama karena merupakan tempat pertemuan Wali Songo untuk membahas pembangunan Masjid Agung Demak. Kedua, tempat pertemuan antara Panembahan Senopati (Raja Mataram Islam yang pertama) dengan Ratu Pantai Selatan.
Goa ini tidak terdapat hewan-hewan berbahaya, hewan yang ada disini adalah kelelawar dan belut dan dua-duanya tidak suka mengganggu pengunjung. Hehehe. Hal paling aku suka dari Goa ini adalah lingkungannya yang cukup terjaga. Gak ada coret-coret, gak ada sampah waktu aku kesana. Tapi denger-denger ada yang suka bandel motong-motong stalagtitnya, semoga hal ini besok-besok tidak terulang dan tidak ada lagi. Karena stalagtit merupakan kekayaan alam yang harus dijaga. Dengan menjaga keindahan alam kita sudah membantu penduduk lokal mendapat penghidupan, karena akan semakin banyak yang datang ke Goa ini.
Tempat destinasi selanjutnya setelah dari Goa Cerme adalah Air Terjun Sri Gethuk. Sri Gethuk merupakan daerah Gunung Kidul yang mepet sama Bantul kalau mengikuti aliran sungai Oyo (nek gak salah) maka gak jauh dari air terjunnya itu sudah masuk Bantul, sekiranya begitu kata warga sekitar. Kalau mau ke Air Terjun Sri Gethuk dari kota Jogja kita melakukan penetrasi ke jalan Wonosari, terus ikuti jalan sampai kawasan Hutan Wanagama, nah dari Wanagama bakal ketemu lapangan terbang, setelah lapangan terbang ada lampu merah kita belok kanan. Kebetulan disitu juga ada papan penunjuk jalannya. Hehehe. Jalan menuju sana cukup rusak parah jadi pastikan kondisi kendaraan anda dalam keadaan fit. Continue Reading